Rabu, 24 April 2013

Perilaku Konsumen dan Produsen

08.37 Posted by Yuni Putri Wulan Sari No comments
kembali harus ngeblog dan lanjut ke pembahasan berikutnya, yaitu perilaku konsumen dan perilaku produsen nih guys, mungkin kita mulai dari perilaku konsumen dulu ya. ngga mungkin nih ya kita masuk materi tapi ngga tau pengertian dasar dari perilaku konsumen itu sendiri. yoooo, jadi perilaku konsumen merupakan suatu aktivitas dimana seseorang memilih, memilah, dan menentukan apakah barang yang dia pihat layak dibeli atau tidak untuknya. dalam proses pengambilan keputusan ini disesuaiin sama harga barang itu sendiri, kalo misalnya harga barangnya murah ya kita pasti cuma mikir dikit, tapi kalo harganya mahal buseh, bisa bisa tahajud buat beli yang mana, contohnya yang gue alami sekarang, sedang bingung membeli tiket konser yang harganya melambung tinggi setinggi langit angkasa semesta ini........... okesip! perilaku konsumen juga ada yang namanya pendekatan perilaku konsumen sih, nah perilaku konsumen itu dibagi jadi 2 bagian, ada pendekatan KARDINAL yang berarti orang misalnya belanja diliat dari jumlah yang dia dapetin, semakin banyak barang yang didapet sama konsumen maka semakin puas si konsumen.
Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total merupakan kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi. Asumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut:

  1.     Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan  pendapatannya.
  2.     Berlaku hukum Diminishing marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus.
  3.     Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak.
  4.     Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka.
  5.     Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2,.. Xn dan sebaliknya.
satu lagi yang akan saya bahas adalah pendekatan ORDINAL: Beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah.
ciri Pendekatan Indifference Curve (Ordinal) adalah :
1. Turun dari kiri ke kanan bawah
2. Cembung ke arah origin
3. Indifference Curve (Ordinal) yang satu dengan lainnya tidak pernah saling memotong.
4. Indifference Curve (Ordinal) yang terletak disebelah kanan atas menunjukkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi dan sebaliknya.
Total utility adalah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu. Marginal utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertentu.
sekarang kita berlanjut ke konsep elastisitas, jadi konsep elastisitas ada macem macem yorobun.........
tapi kita harus tau dulu bukannya ya konsep elastisitas itu apa, kalo yang gue tau sih elastis itu semacem fleksibel gitu kan ya, nah di ekonomi juga elastisitas itu berarti kondisi dimana seorang konsumen bereaksi terhadap suatu harga........
ada elastisitas harga permintaan yaitu perbadingan daripada persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun Dan sebaliknya.yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas harga(Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen. ada juga yang namanya Elastisitas Pendapatan: Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y. Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya  kenaikan harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena. Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan terhadap daging sapi dan sebaliknya. ada juga Elastisitas Pendapatan: Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan. Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan persentase perobahan pendapatan.
ada asap berarti ada api, nah ada konsumen berarti ada juga produsen, nah konsumen kan udah dibahas tuntas nih, sekarang bahas soal yang empunya barang, atau si produsennya. so, check this out yo!
Produsen dapat diartiin sebagai orang yang ngehasilin/memproduksi barang atau jasa yang bertujuan untuk menjual, memasarkannya kepada konsumen. nah, kalo gini suatu produksi itu sangat penting kan ya, yaiyalah, secara produksi itu prosen membuat suatu barang yang membuat si prodes bisa ngejual hasil dari produksinya biar harganya bisa jadi mahal, dengan kata lain bisa menaikan nilai harga. tapi apasih sebenernya fungsi dari produksi itu sendiri? jadi fungsi dari produsen adalah menentukan output dari perusahaan untuk semua kombinasi masukan. Sebuah fungsi meta-produksi (kadang-kadang fungsi metaproduction) membandingkan praktek entitas yang ada mengkonversi input menjadi output untuk menentukan fungsi praktek produksi yang paling efisien dari entitas yang ada, apakah praktik produksi yang paling efisien layak atau produksi praktek yang paling efisien yang sebenarnya.
Least Cost Combination: menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2 input variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Penerimaan: seorang produsen akan mempertimbangkan 2 hal yaitu ongkos dan penerimaan, nah penerimaan ini adalah hasil dari jumlah barang yang laku dikalikan dengan harga satuan yang ditentukan.
ada juga yang dibahas yaitu Biaya, nah biaya ini mungkin bisa disebut dengan modal yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dari barang setengah jadi hingga jadi. biaya ini juga ada banyak macemnya, ada biaya pabrikasi  ada 2 jenis yaitu biaya langsung dan biaya ngga langsung. ada juga biaya non pabrikasi yaitu biaya pemasaran dan biaya administasi. Biaya departemen ada biaya perorangan ada juga biaya kelompok, Biaya periode akutansi : Capital Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Revenue Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban. Volume Produksi: ada biaya tetap, dan juga biaya variabel, biaya variabel adalah biaya yang bertambah seiring dengan jumlah barang.  Biaya Eksplisit adalah biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Biaya Implisit adalah biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya ada dan dikeluarkan. Keuntungan Maximum:
Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya
1. Pendekatan Total

Laba Total (p)    adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC.  Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut:
  • Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan   ongkos minimum.
  • Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan Total,seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR:yaitu dari perkataan Total Revenue).Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O. 
2. Pendekatan Marginal

Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output.  Secara matematis dirumuskan:
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.
3.Pendekatan Rata-rata

Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.
Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna

referensi: http://faiza-ulfa.blogspot.com/2012/03/produksi-optimal-dan-least-cost.html,http://id.wikipedia.org/wiki/Elastisitas_%28ekonomi%29, http://ridwanmuslim.wordpress.com/2012/01/09/fungsi-produksi/,http://upadama.blogspot.com/2011/05/keuntungan-maximum.htmlhttp://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CDcQFjAA&url=http%3A%2F%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki%2FPerilaku_konsumen&ei=jvt3UciBHMe4rAeYnoHACg&usg=AFQjCNHmrBk1hOYdx8GryOrz4d2YKlxszA&sig2=OQumvPs9qVThU6CJ5SR4SQ&bvm=bv.45645796,d.bmk

0 komentar:

Posting Komentar